Jumat, 16 November 2012

MOTIVASI


Motivasi merupakan sebuah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang dalam meraih tujuannya. Intensitas, arah, dan ketekunan, adalah tiga elemen utama yang berhubungan dengan motivasi. 
Hubungan antara motivasi dan intensitas adalah seberapa rajin seseorang berusaha. Intensitas tinggi tidak membuahkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya ini dihubungkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sementara itu, ketekunan adalah ukuran tentang berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya. 

Teori Motivasi

Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan 

Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan yang dicetuskan oleh Abraham Maslow. Abraham menyebutkan dalam hipotesisnya bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki yang terdiri dari lima kebutuhan, yaitu: 
  • Fisiologis berupa rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya. 
  • Rasa aman berupa rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional. 
  • Sosial berupa rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan. 
  • Penghargaan berupa faktor penghargaan internal dan eksternal.
  •  Aktualisasi diri berupa pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri. 
Teori motivasi ini mengklasifikasikan lima kebutuhan ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dikelompokkan sebagai kebutuhan tingkat bawah, sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut terletak pada dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal, sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal. 

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham ini mendapatkan pengakuan dari para manajer karena teori ini logis secara intuitif. Akan tetapi, teori motivasi ini tidak diperkuat penelitian yang menunjukkan bukti empiris dan tidak menemukan pendukung yang kuat. 

Teori X dan Teori Y 

Teori motivasi ini dikembangkan oleh Douglas McGregor setelah mengkaji cara para manajer berinteraksi dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan pada beberapa kelompok asumsi tertentu dan para manajer cenderung membentuk perilaku terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut. 

Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X, yaitu sebagai berikut. 
  • Pada dasarnya, karyawan tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin menghindari pekerjaan. 
  • Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, karyawan akan dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. 
  • Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal. 
  • Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain yang terkait dengan pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi. 
  • Selain empat asumsi dalam teori motivasi pada teori X, ada empat asumsi positif yang dijelaskan dalam teori motivasi pada teori Y. Berikut ini empat asumsi teori Y. 
  • Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti istirahat atau bermain.
  • Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
  • Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggung jawab. 

Teori Motivasi Kontemporer 

Teori motivasi kontemporer merupakan sebuah teori yang telah dikembangkan sejak lama. Teori ini menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan. Teori motivasi kontemporer mencakup beberap teori, di antaranya sebagai berikut. 

1. Teori Kebutuhan Menurut McClelland 

Teori kebutuhan yang dikembangkan oleh David McClelland ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu: 
  • Kebutuhan berprestasi 
  • Kebutuhan berkuasa 
  • Kebutuhan berafiliasi 
2. Teori Evaluasi Kognitif 

Teori evaluasi kognitif merupakan teori motivasi yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori ini telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukungnya. 

3. Teori Penentuan Tujuan 

Teori penentuan tujuan merupakan teori motivasi yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Jadi, tujuan memberi tahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan. 

Jenis-jenis Motivasi dari Teori Motivasi 

Terdapat beberapa jenis motivasi yang bisa dijabarkan berdasarkan dari teori motivasi yang telah dikemukakan di atas. Para ahli telah melakukan penelitian yang mendalam untuk mengetahui jenis-jenis motivasi ini. Dalam penelitian tersebut, para ahli telah berhasil mengelompokkan motivasi ke dalam beberapa jenis, yaitu: 
  • Motivasi Dasar. Motivasi yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan biologis, seperti makan, minum, bernafas, bergerak, istirahat, berkembang, perlindungan diri dan sebagainya. 
  • Motivasi Sosial. Motivasi sosial adalah jenis motivasi yang dipelajari. Motivasi sosial itu dapat dibeda-bedakan pada setiap bangsa dan kelompok masyarakat. Motivasi sosial ini merupakan perkembangan dari motivasi yang dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial, adat-istiadat, kultur masyarakat, lingkungan, serta letak geografis. 
  • Motivasi Objektif. Motivasi yang dijabarkan dari temuan dilapangan dan teori motivasi ini timbul dan ditujukan untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungan, seperti menyelidiki untuk mendapatkan kebenaran, memanfaatkan sesuatu yang berguna, serta keinginan atau kecenderungan untuk melakukan sesuatu kegiatan yang disenang.

0 comments:

Posting Komentar

 

YESSY OKTAVYANTHI Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template